Nama : Bella Widya, Hesty Juliani, Ima Grecia
Kelas : 02PAW
Jurusan : Hubungan Internasional
Soal:
1. Sebutkan maksud otonomi dalam kerja?
Otonomi dalam kerja menyangkut dalam aspek yaitu pertama memahami ruang lingkup kerja dengan baik, seperti dalam dunia kerja perusahaan melakukan berbagai tahapan dalam merekrut pegawai baru hal itu dimaksudkan kepada analisi tenaga kerja yang dibutuhkan,biasanya perusaan menyediakan pelatihan dan pengembangan bagi pegawainya yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap keterampilan dan segala aspek keterampilan pegawai, oleh karena itu sebagai pegawai kita harus mampu mengetahui ruang lingkup kerja yang baik contohnya mengetahui visi dan misi perusahaan. Kedua adalah percaya diri maksud dari percaya diri adalah kita harus yakin dengan kemampuan yang kita miliki, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah cenderung memiliki perasaan negative pada dirinya, mempunyai keyakinan lemah pada kemampuannya, dan pengetahuan yang kurang terhadap kapasitas yang dia miliki. Oleh karena itu rasa percaya diri sangatlah mempengaruhi kebebasan otonomi kerja. Ketiga adalah mengembangkan keterampilan maksudnya adalah orang yang bekerja dengan baik dan terus mengembangkan dirinya lebih baik umumnya memliki perjalan karir yang baik.
2. Jelaskan tiga godaan manusiawi?
Pertama adalah godaan materi, jika dilihat dari persektif pandangan ekonomi manusia disebut dengan sesuatu yang selalu merasa tidak puas, sikap manusia yang tidak pernah merasa puas mengakibatkan gaya hidup yang konsumnimisme, maksudnya adalah manusia selalu bernafsu untuk membeli dan terus membeli tanpa pernah puas ataupun berhenti, hal itu dapat menimbulkan pengaruh yang buruk pada spiritual dimensi manusianya, jika spiritual dimensi manusia rusak maka manusia kan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan materi atau apa yang diinginkan dengan cara tidak baik seperti mencuri, pada umumnya manusia mengakumulasi kesejahteraanya dengan indicator akumulasi material yang dia miliki. Selanjutnya adalah godaan kekuasaan, berdasarkan perspektif Realisme Human Nature is Bad, maka tidaklah asing manusia ingin mendapatkan kekuasaan atau mendominasi satu sama lain, dan tidak ingin ada yang menyaingi dirinya selain itu Realisme mengatakan bahwa kekuasaan adalah hal penting karena kekuasaan menunjukan kekuatan dari seseorang karena kekuasaan mampu membiarkan seseorang memaksakan kehendaknya bagi orang lain,menurut pandangan Karl Marx, seseorang yang memiliki kuasa tinggi cenderung mengeksploitasi kaum yang tidak memiliki kekuasaan, contohnya pada revolusi prancis kaum borjuis (kelas atas) mengeksploitasi kaum proletar ( kelas bawah ). Terakhir adalah godaan Sex, sebagai manusia kita memiliki hakikat tubuh yang penuh pesona oleh karena itu munculah daya tarik sex yang membuat hubungan antara wanita dan laki-laki semakin indah. Sex harus dihayati sebagai karunia tuhan jika sex sebagai keindahan yang tercemari seperti prostisusi, sex bebas, pemerkosaan, pelecehan, perzinahan, dan MBA maka nilai seksualitas yang sebenarnya tergerus menjadi fenomena objektifikasi antar manusia.
3. Sebutkan langkah konkret dalam kerja sama antar umat beragama?
Pertama, memperbaiki paradigma hidup keagamaan. Sebagai bangsa beragama kita berharap bahwa pesan-pesan keselamatan dari tuhan bukan hanya tinggal sebagai yang ideal saja, yang tidak tersentuh oleh manusia. Kedua, membela kaum lemah. Kerjasama yang dibangun hendaknya terutama berorientasi untuk memihak yang lemah dengan memberdayakan. Ketiga, menghadirkan suasana surge di dunia ini. Setiap agama harus menunjukan sikap bersahabat yang tulus, sebagai sesama yang memiliki tugas dan tanggunng jawab menciptakan pembaharuan didunia ini. Selanjutnya keempat adalah menjadi pelopor perbaikan akhlak dari bangsa kita ini sudah sangat mendesak sekali, potret keagaman sebagai mana diungkapkan pada bagian pertama penjelasan ini sangat berkaitan dengan kepemilikan watak dan akhlak buruk oleh sebagian besar orang berpengaruh di Negara ini. Terakhir, yaitu bekerja sama memberantas kejahatan dan menebar kebaikan. Kerjasama antar berbagai agama dapat diarahkan dengan bijak untuk memberantas kejahatan di berbagai lingkup kehidupan.
4. Menurut kelompok, kenapa masih ada kelompok yang tidak menerima kehadiran toleransi beragama? Apakah dialog antar umat beragama masih efektif?
Sebenarnya hanya segelintir kelompok yang masih tidak bisa menerima ketoleransian dalam beragama, seperti pemikiran bahwa mereka itu skeptis yaitu mereka tidak ingin atau tidak terbuka dengan hal-hal baru maka dari itu mereka tidak bias menerima adanya agama lain selain agama yang dia anut. Bisa terjadi juga karena adanya profokator yang memprofokasi atau mendoktrinisasi sgeelintir kelompok tersebut agar tidak menerima agama lain, seperti kejadian di Iran, sejak kepemimpinan Achmad Dinejat yang melakukan perubahan dalam negrinya menjadi islam sepenuhnya dan sangat menolak atau mendeklarasikan bahwa Negara Iran sangat anti dengan Negara barat yang memiliki ragam agama terutama Kristen. Menurut kami dialog antar agama masih sangat efektif untuk menjaga stabilitas social yang ada, contohnya di Indonesia kita masih aman saja walaupun negri ini menganut berbagai agama.
Comments
Post a Comment