Skip to main content

Posts

Showing posts from February 20, 2016

HidupTanpaTapi: Mau Belajar Menerima Diri Sendiri tapi susah karena aku anak adopsi

Saya tidak pernah tahu bahwa sedari kecil ternyata saya anak adopsi. waktu SD kelas 6 saya diberitahu oleh ibu saat dia sedang berada dalam konflik suami istri. saya syok banget! dan rasanya sedih banget... Di sisi lain, saya kesal luar biasa kepada Tuhan dan orang tua asli saya, kenapa mereka begitu tega....anak anak sebayaku punya orang tua, tapi saya kehilangan identitas...hal yang menusuk banget... Tapi saya banyak belajar dari mami tiriku ini, dia pensiunan perawat. dulu dia perawat di rumah sakit persahabatan. Dan, tidak menyangka dari curhatnya ke saya, dia banyak menolong anak yang tidak bisa diterima oleh ibu mereka saat dilahirkan. kadang gak mampu bayar-anaknya di tinggal kabur, kadang married by accident, macem-macemlah...Saya tak pernah menghitung sudah berapa banyak bayi yang mami tolong. Dia tidak menjual bayi-bayi itu, tapi dia kasihan kepada para bayi yang ditelantarkan oleh orang tua asli mereka. Dia berhati mulia karena membantu anak-anak bayi yang terlantar itu untu

HidupTanpaTapi:Mau Tabungin Gaji tapi Tidak tahu caranya!

Wah kalau gak disiplin susah nih. Saya punya tipsnya! Sejak kecil, ayah sangat disiplin mengajarkanku cara mengatur keuangan.  Pertama, buat pemetaan gaji. Begitu terima gaji. 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk situasi tak terduga, 20 persen simpanan yang tak boleh di ganggu gugat.  Kedua, wajib buat laporan keuangan. Kapan ada pemasukan dan kapan ada pengeluaran di buku tersendiri.  Ketiga, setiap pengeluaran harus ada prioritas. Tahu apa yang penting, yang perlu dan berguna untuk diri kita sehingga kita tidak boros.

HidupTanpaTapi: Mau Melamar pacar tapi adik ipar bikin minder!

Selesai S2, gw punya keinginan besar ingin melamar pacar tapi adik ipar tuh bikin minder banget. Dia bilang:"Mas punya uang 50 juta gak buat ngelamar?" Adik ipar bikin gue minder bgt. Gaji habis untuk biayai kuliah S2 dan memang tidak ada 50 juta. Perkataan adik ipar hampir buat gue mundur untuk melamar. Sempat merenung lama! "Bener juga yah, ternyata nikah juga butuh modal gak hanya cuman cinta. Pasalnya, si adik ipar ini mungkin ngelindungin banget kakaknya!" Suatu ketika, aku memberanikan diri untuk datang ke mertua dan melamar. tapi dengan penuh sadar, aku ceritakan bahwa aku tidak punya uang banyak seperti yang diceritakan adik ipar. Tapi aku akan bertanggung jawab sebaik mungkin sebagai calon suami... Saat itu aku penuh takut dan sudah harus siap menerima resiko jika ditolak...harus terima dgn lapang dada! Mertua menjawab:"Kamu yang mau menikah gak ada urusan dengan adik ipar. Kalau kamu serius, persiapkan dengan baik. Jangan pernah takut! yang penting bi