Skip to main content

Posts

Showing posts from June 26, 2016

AMAZON INVESTS 600 MILLION DOLLARS IN INDONESIA

"It has been reported that Amazon is due to invest 600 million US dollars in Indonesia, within one year.  What had previously been a rumour was seemingly confirmed by Daniel Tumiwa, the head of Indonesia’s ecommerce association. Tumiwa is quoted as saying that “Amazon announced it will open an ecommerce branch in Indonesia”, which he said will bring with it 600 million dollars of investment. However, Indonesia’s ecommerce association has since commented on the quote saying that it could not confirm facts at the moment, and that the comments were made during a private conversation. Whilst no information has officially been released by Amazon, Tumiwa’s comments have been come at a time when they have recently invested in other similar markets like India. Baca juga:   Amazon Dikabarkan Siap Bersaing di Pasar Online Indonesia Baca juga: Market Watch Amazon  http://www.marketwatch.com/investing/stock/amzn Baca juga:  How to Make Money with the Amazon Affiliate Program A study by eMarke

Yuk ikutan.Periplus lagi ada acara 20 buku 20 ribu! Klik digambar!

Sahabat Penaku, Vincentia Eka Suwarsih

*Dari sahabatku Penderita Tunarungu Salam kenal, Halo apa kabar Hepi, saya harap kamu baik-baik saja. Oh iya sebelum menulis surat ini. Saya mohon atas kelalaian saya tidak segera menulis surat untukmu. Saya waktu itu benar-benar sibuk belajar dan bekerja sebab sebentar lagi pelaksanaan Ebta dan Ebtanas akan tiba. Sekarang aku sudah tidak sibuk lagi. Saya senang sekali menerima surat kamu dan saya sangat terharu menerimaku sebagai sabahat pen. Dengan begitu, aku tidak hanya memiliki sobat tunarungu tetapi melainkan sobat yang normal, yang berbeda dengan saya. Kamu sudah cerita banyak tentang dirimu, sekarang aku yang cerita tentang diriku. Namaku adalah Eka Suwarsih. Waktu itu aku dan sekeluarga beragama Budha. Waktu kecil aku sudah terlahir sebagai anak tunarungu. Sejak kecil, aku tidak bisa membaca, menulis dan juga tidak bisa berkata apa-apa. Kalau aku ingin berbicara, rasanya lidahku sulit untuk menyuruhnya berkata sesuatu. Kadang-kadang aku pernah menangis, berteriak-teriak, membe

SURAT DIATAS MEJA

    Ada sebuah surat di atas meja. Saya baru saja pulang dari rapat di luar kota, membuka pintu asrama dan melihat sebuah surat di atas meja. Persis seperti apa yang saya katakan lagi. Oh! Surat ini dialamatkan kepada saya. Bungkus surat ini berwarna putih persegi panjang. Tidak terlalu tebal. Surat ini bukan sekadar kartu ucapan Natal dan Tahun Baru seperti yang biasa aku terima dari kerabat dekat. Bukan juga surat undangan pernikahan di gereja yang berukuran tebal dan keras. Bukan juga surat instansi tertentu yang biasa menyertakan sebuah kop surat di bagian depan. Aneh! Mungkin surat ini cukup penting.     Sedikit rasa penuh keheranan, saya goyang-goyangkan surat itu dan menerawangnya lewat sorotan sebuah lampu neon putih yang berada diatas langit-langit rumah. Saya hanya ingin pastikan bahwa tak ada barang yang berharga didalamnya. Seandainya berisi uang, tentulah berbahaya jika ditaruh sembarang di atas meja seperti ini. Mungkin Mas Wahid, pria yang biasa mengantar, lupa memberika