Aspek-aspek yang terkait dengan tujuan dan karakteristik masalah penelitian, yaitu:
- Tujuan studi
- Tipe hubungan antar variabel
- Lingkungan (setting) studi
- Unit analisis
- Horison waktu
- Pengukuran construct.
A. Tujuan Studi
Hasil penelitian secara lebih spesifik dapat dimaksudkan sebagai:
1. Studi eksplorasi/ studi penjajakan, dilakukan jika peneliti memiliki keterbatasan informasi mengenai masalah penelitian tertentu, karena penelitian sebelumnya yang meneliti masalah tersebut relatif belum banyak dilakukan oleh peneliti yang lain.
2. Studi deskriptif, merupakan penelitian terhadap fenomena/ populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek yang berupa individu, organisasional, industri, atau perspektif yang lain.
Studi ini membantu untuk menjelaskan karakteristik subjek yang diteliti, mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu, dan menawarklan ide masalah untuk pengujian atau penelitian selanjutnya.
3. Pengujian hipotesis, bertujuan untuk menguji hipotesis, umumnya merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel.
B. Tipe Hubungan antar Variabel
Tipe hubungan antar variabel dapat berupa:
- Hubungan korelasional
Yaitu asosiasi antara variabel yang satu (variabel dependen) dengan variabel yang lainnya (variabel independen) yang bukan merupakan hubungan sebab-akibat.
2. Hubungan sebab-akibat
Yaitu hubungan yang menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya.
C. Lingkungan (Setting) Studi
Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori:
1. Studi lapangan (Field Study)
Merupakan tipe penelitian yang menguji hubungan korelasional antar variabel dengan kondisi lingkungan penelitian yang natural dan tingkat keterlibatan peneliti yang minimal.
2. Eksperimen lapangan (Field Experiment)
Merupakan tipe penelitian eksperimen yang dilakukan pada lingkungan penelitian yang alamiah/ bukan buatan. Peneliti dalam penelitian ini melakukan manipulasi terhadap variabel tertentu untuk mengetahui akibat yang ditimbulkannya.
3. Eksperimen laboratorium (Laboratory Experiment)
Merupakan tipe penelitian yang menguji hubungan sebab-akibat pada lingkungan yang artifisial (buatan). Peneliti terlibat dalam pembuatan setting yang artifisial dan melakukan manipulasi terhadap variabel tertentu.
D. Unit Analisis
Unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang dianalisis, antara lain meliputi: individual, kelompok, organisasional, perusahaan, industri atau negara.
Data yang dikumpulkan secara individual digunakan untuk menghitung unit analisis pada tingkat agregasi yang lebih besar.
E. Horison waktu
Data penelitian dapat dikumpulkan sekaligus pada periode tertentu (satu titik waktu)/ dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa periode waktu yang relatif lebih lama (lebih dari dua titik waktu), tergantung pada karakterisrik masalah penelitian yang akan dijawab.
1. Studi satu tahap (One Shot Study)
Yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus.
Contoh: penelitian untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap merk produk. Pengumpulan data menggunakan metode survey. Setelah itu, peneliti tidak melakukan survey lagi terhadap responden yang sama.
2. Studi Cross Sectional – Studi Time Series
- Studi Cross Sectional yaitu studi untuk mengetahui hubungan komparatif beberapa subjek yang diteliti. Umumnya merupakan tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa subjek pada waktu tertentu.
Contoh: studi perbandingan mengenai tingkat leverage enam perusahaan.
- Studi Time Series lebih menekankan pada data penelitian berupa data rentetan waktu.
Contoh: penelitian mengenai perkembangan penjualan suatu perusahaan selama tahun 2005-2009.
3. Studi beberapa tahap atau Studi jangka panjang (Longitudional Study)
Yaitu studi yang memerlukan waktu lebih lama dan usaha lebih banyak dibandingkan dengan tipe studi satu tahap.
Contoh: peneliti ingin mengetahui dan menjelaskan bagaimana peran akuntansi dalam membentuk budaya tempat akuntansi dipraktikkan.
F. Pengukuran Construct
Construct merupakan abstraksi dari fenomena/ realitas yang untuk keperluan penelitian harus dioperasionalisasikan dalam bentuk variabel yang diukur dengan berbagai macam nilai.
1. Skala pengukuran
Tipe skala pengukuran construct:
2. Skala nominal
Adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, kelompok/ klasifikasi dari construct yang diukur dalam bentuk variabel.
Contoh: jenis kelamin merupakan variabel yang terdiri dari dua kategori saja: pria dan wanita.
3. Skala ordinal
Adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur.
Contoh: peringkat pendidikan sekolah: SD, SMP, SMA, dan universitas.
4. Skala interval
Adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak construct yang diukur.
Contoh: jumlah hari antara tanggal 1 sampai 4 adalah sama dengan jumlah hari tanggal 21 sampai 24.
5. Skala rasio
Adalah skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak, dan perbandingan construct yang diukur.
Contoh: nilai uang sebebsar satu juta rupiah merupakan kelipatan sepuluh kali dari nilai uang seratus ribu rupiah.
Metode Pengukuran Sikap
- Metode yang digunakan dalam mengukur construct sikap, yaitu:Skala sederhana, yang mengukur sikap dengan skala nominal.
Misal: setuju/ tidak setuju, ya/ tidak.
- Skala kategori, yaitu metode pengukuran sikap yang berisi beberapa alternatif kategori pendapat yang memungkinkan bagi responden untuk memberikan alternatif lain.
- Skala Likert, yaitu dengan menyatakan setuju/ ketidaksetujuannya terhadap subjek, objek/ kejadian tertentu.
- Skala perbedaan semantik, yaitu metode pengukuran sikap dengan menggunakan skala penilaian tujuh butir yang menyatakan secara verbal dua kutub (bipolar) penilaian yang ekstrem.
Comments
Post a Comment