Skip to main content

BAB 3: Metodologi Penelitian


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN



Rancangan Penelitian

Penelitian ini mengacu pada hasil riset yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sandy et al. (2011); Hui-Cheng et al. (2011); Lung Yu et al. (2009); Eisingerich et al. (2008) ; Martin-Consuegra et al. (2006). Metode penelitian yang digunakan adalah hypotheses testing dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik hubungan-hubungan tertentu atau perbedaan-perbedaan antar kelompok dalam suatu situasi.

Variabel dan Pengukuran

Variabel pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian Sandy et al. (2011); Hui-Cheng et al. (2011); Lung Yu et al. (2009); Eisingerich et al. (2008) dan Martin-Consuegra et al. (2006). Pengukuran variabel-variabel dibawah ini akan menggunakan satu metode pengukuran untuk menguji setiap indikator atas dimensi Confidence Benefit, Special Treatment Benefit, Social Benefit, Information Benefit, Sharing Benefit, Functional Quality, Technical Quality, Relationship Quality, Word of Mouth sebagai variabel bebas "independent variable" dengan Functional Quality, Technical Quality, Relationship Quality sebagai variabel perantara "intervening variable" terhadap Word of Mouth sebagai variabel tidak bebas "dependent variable" dengan menggunakan skala likert.

Relationship Benefits
Telah dioperasionalisasikan dalam 5 dimensi variabel. Tiga dimensi pertama yakni Confidence Benefit, Social Benefit, special treatment Benefit diungkapkan oleh Wei-Ming Ou et al. (2011), Sandy et al. (2011), Hui-Heng Chen et al. (2011), Lung Yu et al. (2009), Martin-Consuegra et al. (2006). Dua dimensi lainnya merupakan hasil temuan variabel baru yang diungkapkan oleh Lung Yu et al. (2009) sebagai Information Benefit dan Sharing Benefit.

Confidence Benefit (CB) diukur menggunakan 4 item pernyataan yaitu :
  1. Saya percaya toko Periplus memberikan pelayanan yang benar (C1)
  2. Ketika berbelanja di toko Periplus, rasa cemas saya berkurang (C2)
  3. Saya tahu apa yang saya cari ketika masuk di toko Periplus (C3)
  4. Saya mendapatkan pelayanan yang baik dari toko Periplus (C4)

Special Treatment Benefit (STB) diukur menggunakan 5 item pernyataan yaitu :  
1.      Saya mendapatkan diskon, penawaran khusus atau hadiah di toko Periplus dibandingkan yang lain (ST1)
2.      Saya mendapatkan harga barang yang sesuai di toko Periplus (ST2)
3.      Karyawan toko Periplus memberikan pelayanan yang istimewa kepada saya dibanding yang lain (ST3)
4.      Saya diberikan prioritas saat dilayani di toko Periplus (ST4)
5.      Saya mendapatkan layanan yang cepat dibanding pengunjung lain (ST5)

Social Benefit (SB) diukur menggunakan 4 item pernyataan yaitu :
1.      Saya dikenal oleh beberapa karyawan di toko Periplus (S1)
2.      Saya familiar dengan para karyawan di toko Periplus (S2)
3.      Saya bersahabat dengan para karyawan yang ada di toko Periplus (S3)
4.      Para karyawan di toko mengetahui nama saya (S4)

Information Benefit (IB) diukur menggunakan 4 item pernyataan yaitu :
1.      Saya mendapatkan informasi baru dari para karyawan toko Periplus dan ingin terus mendapatkan informasi terbaru (I1)
2.      Saya memperoleh wawasan baru tentang produk barang tertentu di toko Periplus (I2)
3.      Saya diberikan informasi sebelum akhirnya saya memutuskan untuk membeli barang di toko periplus (I3)
4.      Saya memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang produk baru di toko setelah menjadi anggota member Periplus (I4)

Sharing Benefit (SHB) diukur menggunakan 5 item pernyataan yaitu :
1.      Saya bisa berbagi keceriaan tentang pengalaman pribadi dengan karyawan toko Periplus (SH1)
2.      Saya bisa berkomunikasi dan berbagi ide kepada teman maupun pengunjung lain saat di toko Periplus (SH2)
3.      Saya segera bercerita kepada karyawan di toko Periplus ketika mengalami keraguan (SH3)
4.      Saya dapatkan pujian dari karyawan Periplus karena bercerita pengalaman menggunakan produknya (SH4)
5.      Saya membutuhkan saran dari karyawan Periplus ketika ragu untuk membeli produk (SH5)

Service Quality
Telah dioperasionalisasikan dalam dua dimensi yang diungkapkan oleh Sandy et al. (2011), Eisingerich et al. (2008) sebagai berikut :
Functional Quality (FQ) diukur menggunakan 7 (tujuh) pernyataan yaitu :
1.      Karyawan toko Periplus menampilkan sikap sopan (F1)
2.      Para karyawan toko Periplus dapat membantu saya (F2)
3.      Karyawan toko Periplus memberikan perhatian personal kepada saya (F3)
4.      Karyawan toko Periplus memberikan pelayanan yang cepat kepada saya (F4)
5.      Karyawan toko Periplus memberikan perhatian secara individu kepada saya (F5)                      
6.      Karyawan toko Periplus memberikan saran yang baik kepada saya (F6)
7.      Karyawan toko Periplus menampilkan sikap yang ramah (F7)
                       
Technical Quality (TQ) diukur menggunakan 5 item pernyataan yaitu :
1.      Karyawan di toko Periplus memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjawab berbagai pertanyaan saya (T1)
2.      Para karyawan di toko Periplus paham apa yang sedang para pengunjung diskusikan (T2)                                          
3.      Para karyawan di toko Periplus menjalankan tugas mereka secara cermat ketika melayani saya (T3)                           
4.      Karyawan toko Periplus telah membantu saya dengan merekomendasi produk yang patut dibeli (T4)            
5.      Karyawan telah membantu saya mencapai tujuan yang dicari (T5)                                  

Relationship Quality (RQ)
Telah dioperasionalisasikan sebagai uni-dimensional construct yang terdiri dari elemen satisfaction, trust and commitment dari Yongtao Song et al.(2012), Sandy et al. (2011), dan Yu Kyoum Kim et al. (2011) dengan 6 item pernyataan, sebagai berikut:
1.      Secara keseluruhan saya puas dengan pelayanan di toko Periplus (R1)
2.      Perasaan saya terhadap pelayanan dari karyawan di toko Periplus sangat positif (R2)
3.      Karyawan di toko Periplus ini bisa dipercaya (R3)                                     
4.      Pelayanan di toko Periplus ini handal (R4)                          
5.      Karyawan di toko Periplus ini jujur (R5)                             
6.      Saya percaya dengan toko Periplus dan yakin bisa menjalin hubungan (R6)
                                   
Word Of Mouth (WOM)
Telah dioperasionalisasikan dalam 5 pernyataan yang diungkapkan oleh Aron O'Cass et al. (2012), Sandy et al. (2011), Cengiz et al. (2007) sebagai berikut :
1.      Saya memberitahu hal yang positif tentang toko periplus ini kepada orang lain (W1)                            
2.      Saya akan memberitahu toko buku Periplus bila ada yang membutuhkan saran saya (W2)
3.      Saya merekomendasi toko Periplus kepada sahabat dan keluarga saya (W3)
4.      Saya mengeluhkan kepada teman, sahabat dan keluarga atas buruknya pelayanan toko Periplus (W4)                                   
5.      Saya mendorong teman dan relasi dekat untuk bekerjasama dengan toko Periplus (W5)                                  

Selanjutnya responden diminta memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan tersebut berdasarkan skala pengukuran. Metode skala pengukuran yang digunakan adalah interval skala Likert.
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Seluruh pertanyaan dalam penelitian ini akan menggunakan penilaian 5 skala likert dengan susunan interval skala 1 hingga skala 5 sebagai berikut :
(1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak setuju, (3) Netral, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju.

Sampel dan Pengumpulan Data

Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu penarikan sampel berdasarkan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (Hermawan, 2009). Purposive Sampling adalah salah satu teknik Non Probability Sampling yang memilih orang-orang yang telah diseleksi oleh peneliti secara subyektif. Pengambilan sampel menurut Ronald E. Walpole dalam Muhammad (2009) harus memiliki jumlah sampel minimum yang ditentukan dengan rumus:
n=(Za2)2 / 4e2
Dimana (Za2)2  adalah nilai pada angka tabel yang didistribusikan z untuk tingkat kepercayaan atau level of confidence sebesar a, sedangkan e adalah tingkat kesalahan atau error.
Dalam penelitian ini jumlah sampel responden minimum yang direncanakan memakai tingkat kepercayaan sebesar 95 persen atau nilai pada angka tabel distribusi z menunjukkan tingkat kepercayaan sebesar Za2 = 1,96 dengan tingkat kesalahan atau error (e)=0,10. Jadi n=(Za2)2 / 4e2 = 96 responden. Jadi untuk penelitian ini batas jumlah responden minimum yang direncanakan sebanyak 96 responden. Dalam hal ini yang dikelompokkan menjadi responden adalah pengunjung toko buku Periplus yang berumur antara 18-45 tahun keatas dan pernah berbelanja di toko buku Periplus.

Karakteristik Responden

Pengambilan sampel dilakukan di beberapa toko buku Periplus yang cenderung dikunjungi konsumen dan masuk dalam kategori kelas A dan B dengan pencapaian omzet 500 juta keatas. Beberapa lokasi penyebaran kuisioner sebagai berikut Bandara Internasional DE, Bandara Domestik Terminal 2F, Bandara Terminal 1B, Mal Kelapa Gading, Mal Gandaria, Mal Plaza Senayan, Mal Plaza Indonesia, Pondok Indah Mall, dan Kemang Villa Club.

Dari 154 kuisioner yang telah disebarkan dan dikembalikan, peneliti merasa perlu menyebarkan kembali kuisioner sebanyak 46 kuisioner. Total kuisioner yang disebar sebesar 200 kuisioner. Keputusan peneliti untuk menyebarkan kembali kuisioner bertujuan untuk memperkuat data dari responden. Keseluruhan kuisioner dapat dianalisis lebih lanjut. Hasil analisa dari karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 1.

Dari data karakteristik responden diatas didapat sejumlah informasi yang penting antara lain terlihat bahwa julah responden yang menjadi sampel lebih banyak wanita dibandingkan pria dengan perbandingan 81 orang pria (40.5%) dan 119 orang wanita (59.5)%.

Dan berdasarkan usia para responden yang dikelompokkan menjadi empat bagian kelompok usia, didapat informasi bahwa konsumen pertama terbanyak didominasi oleh usia 25-34 tahun sebanyak 79 (39.5%). Kemudian yang kedua terbanyak adalah mereka yang berusia 18 tahun sampai dengan 24 tahun sebanyak 58 orang  (29%). Kemudian urutan ketiga terbesar adalah konsumen yang berusia 35 tahun sampai dengan 44 tahun. Urutan keempat adalah konsumen yang berusia lebih dari 45 tahun sebanyak 24 orang (12%).

Dari segi pendidikan, para responden dibagi menjadi lima kelompok pendidikan.  Para konsumen pertama terbanyak berasal dari lulusan pendidikan sarjana S1 sebanyak 113 orang (56.5%). Kemudian yang kedua terbanyak adalah konsumen yang berpendidikan tamat SMU sebanyak 61 orang (30.5%). Ketiga, para konsumen sudah mengenyam pendidikan pascasarjana sebanyak 14 orang (7%). Keempat, para konsumen yang berasal dari pendidikan SMP sebanyak 7 orang (3.5%). Dan terakhir berasal dari konsumen yang berpendidikan D3 sebanyak 5 orang (2.5%).

Tabel 1
Karakteristik Demografik Responden

No
Karakteristik
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
1
Gender
Pria
Wanita

81
119

40.5%
59.5%
2
Usia
18-24 tahun
25-34 tahun
35-44 tahun
> 45 tahun

58
79
39
24

29%
39.5%
19.5%
12%
3
Pendidikan
SMP
SMU
D3
S1
S2

7
61
5
113
14

3.5%
30.5%
2.5%
56.5%
7%
4
Pekerjaan
Pelajar
Pegawai Negri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Jurnalis&Dosen
Translator
Copywriter

30
34
86
28
13
7
1
1

15%
17%
43%
14%
6.5%
3.5%
0.5%
0.5%
5
Bacaan yang diminati
Buku Anak
Novel
Majalah
Biografi
Fashion
Interior
Koran
Psikologi
Bisnis
Sejarah

1
94
78
6
1
10
1
5
2
2

0.5%
47%
39%
3%
0.5%
5%
0.5%
2.5%
1%
1%

Dari segi pekerjaan, para responden dibagi atas beberapa kelompok pekerjaan. Konsumen pertama terbanyak memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 86 orang (43%). Kedua terbanyak ditempati oleh para konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai negri sebanyak 34 orang (17%). Ketiga berasal dari para konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai pelajar sebanyak 30 orang (15%). Keempat berasal dari para konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 28 orang (14%). Kelima, para konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 13 orang (6.5%). Keenam, para konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai Jurnalis dan Dosen sebanyak 7 orang (3.5%). Terakhir, para konsumen yang bekerja sebagai translator dan copywriter berjumlah 2 orang (1%).

Berdasarkan bacaan yang diminati, para konsumen terbanyak sangat meminati bacaan novel sebanyak 94 orang (47%). Peringkat kedua ditempati para konsumen yang cenderung meminati bacaan majalah sebanyak 78 orang (39%). Peringkat ketiga ditempati para konsumen yang meminati buku bacaan interior sebanyak 10 orang (5%). Peringkat keempat ditempati para konsumen yang meminati buku non fiksi (Biografi) sebanyak 6 orang (3%). Peringkat kelima ditempati para konsumen yang meminati buku bacaan bertema motivasi dan psikologi sebanyak 5 orang (2.5%). Peringkat keenam ditempati para konsumen yang meminati buku bacaan bertema Manajemen Bisnis dan Sejarah sebanyak 4 orang (2%). Terakhir, para konsumen yang meminati buku bacaan anak berjumlah 1 orang (0.5%).

Pengujian Instrumen

Penelitian ini menggunakan data primer, dimana data dikumpulkan dengan teknik kuisioner, yaitu memberikan pernyataan tertulis kepada para responden, selanjutnya responden memberikan tanggapan atas pernyataan yang diberikan. Kuisioner ini bersifat tertutup dimana jawabannya sudah tersedia. Kuisioner perlu dilakukan uji coba untuk mengukur validitas dan reliabilitas dari alat ukur tersebut. Pengujian terhadap instrumen penelitian melalui uji validitas akan diukur melalui Corrected item-total correlation sedangkan reabilitas dengan menggunakan ukuran Cronbach's Alpha. Semua pengujian ini ditampilkan dalam Tabel 2.

Pengujian Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk menentukan apakah alat ukur dapat mengukur dan dapat mengungkapkan secara tepat dan akurat apa yang akan diukur. Hal ini akan ditujukan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang dibuat dapat mengukur dengan variabel yang ingin diketahui. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Reliability Analysis dengan bantuan software SPSS version 17.
Tabel 2
Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Variabel
Item Pernyataan
Indikator
Loading factor
Cronbach's
Alpha
Confidence Benefit



0.628
(CB)
Saya percaya toko Periplus memberikan pelayanan yang benar
C1
0.615


Ketika berbelanja di toko Periplus, rasa cemas saya berkurang
C2
0.527


Saya tahu apa yang saya cari ketika masuk di toko Periplus
C3
0.463


Saya mendapat pelayanan yang baik dari toko Periplus
C4
0.611

Special Treatment Benefit



0.819
(STB)
Karyawan toko Periplus memberikan pelayanan yang istimewa kepada saya dibanding yang lain.
ST3
0.737


Saya diberikan prioritas saat dilayani di toko Periplus
ST4
0.858


Saya mendapatkan layanan yang cepat dibanding pengunjung lain

ST5
0.736

Social Benefit



0.705
(SB)
Saya dikenal oleh beberapa karyawan di toko Periplus
S1
0.822


Saya familiar dengan para karyawan di toko Periplus
S2
0.483


Saya bersahabat dengan para karyawan yang ada di toko Periplus
S3
0.703


Para karyawan di toko mengetahui nama saya
S4
0.519

Information Benefit



0.804

Saya mendapatkan informasi baru dari para karyawan toko Periplus dan ingin terus mendapatkan informasi terbaru
I1
0.844


Saya memperoleh wawasan baru tentang produk barang tertentu di toko Periplus
I2
0.654


Saya diberikan informasi sebelum akhirnya saya memutuskan untuk membeli barang di toko periplus
I3
0.783




Tabel 2
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Variabel
Item Pernyataan
Indikator
Loading factor
Cronbach's
Alpha
Sharing Benefit



0.696

Saya bisa berbagi keceriaan tentang pengalaman pribadi dengan karyawan toko Periplus
SH1
0.559


Saya segera bercerita kepada karyawan di toko Periplus ketika mengalami keraguan
SH3
0.785


Saya dapatkan pujian dari karyawan Periplus karena bercerita pengalaman menggunakan produknya
SH4
0.641

Functional Quality



0.728

Karyawan toko Periplus menampilkan sikap sopan
F1
0.546


Para karyawan toko Periplus dapat membantu saya
F2
0.681


Karyawan toko Periplus memberikan perhatian personal kepada saya
F3
0.468


Karyawan toko Periplus memberikan pelayanan yang cepat kepada saya
F4
0.621


Karyawan toko Periplus memberikan saran yang baik kepada saya
F6
0.473


Karyawan toko Periplus menampilkan sikap yang ramah
F7
0.633

Technical Quality



0.747

Karyawan di toko Periplus memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjawab berbagai pertanyaan saya
T1
0.716


Para karyawan di toko Periplus paham apa yang sedang para pengunjung diskusikan
T2
0.635


Karyawan telah membantu saya mencapai tujuan yang dicari
T5
0.615

Relationship Quality



0.695

Perasaan saya terhadap pelayanan dari karyawan di toko Periplus sangat positif
R2
0.684


Karyawan di toko Periplus ini bisa dipercaya
R3
0.743


Pelayanan di toko Periplus ini handal
R4
0.532


Karyawan di toko Periplus ini jujur
R5
0.491

Word of Mouth



0.808

Saya memberitahu hal yang positif tentang toko periplus ini kepada orang lain
W1
0.904


Saya akan memberitahu toko buku Periplus bila ada yang membutuhkan saran saya
W2
0.601


Saya merekomendasi toko Periplus kepada sahabat dan keluarga saya
W3
0.821

 Dasar pengambilan keputusan adalah melihat loading factor (bobot faktor). Menurut Muhammad (2009), jika bobot nilai loading factor dari setiap item indikator berada diatas 0,40 maka butir pernyataan dikatakan signifikan dan selanjutnya butir pernyataan dinyatakan valid. Namun, jika nilai item indikatornya berada dibawah 0,40 maka butir pernyataan dinyatakan tidak valid dan harus dihilangkan karena tidak terpakai. Setiap item indikator yang berhasil melewati pengujian validitas dapat dilihat dalam tabel 2.

Berdasarkan tabel 2, variabel independen Confidence Benefit (CB) yang diterima dalam pengujian validitas loading factor >0,40 sebanyak 4 item indikator. Keempat item indikator yang diadaptasi dalam penelitian terdahulu diterima semua. Keseluruhan item indikator variabel Confidence Benefit dinyatakan valid. Loading factor paling berpengaruh terhadap variabel Confidence Benefit terdapat pada item indikator C1 sebesar 0.615. Peringkat kedua ditempati oleh loading factor item indikator C4 sebesar 0,611. Peringkat ketiga ditempati oleh loading factor item indikator C2 sebesar 0,527. Dengan demikian item-item pernyataan yang diterima dapat mewakili atau membentuk variabel dari Confidence Benefit.

Hasil pengujian validitas variabel Special Treatment Benefit (STB) hanya menerima 3 item dari 5 item indikator yang digunakan. Loading factor paling berpengaruh terhadap variabel Special Treatment Benefit terdapat pada item indikator ST4 sebesar 0.858. Peringkat kedua ditempati oleh loading factor item indikator ST3 sebesar 0,737. Peringkat ketiga ditempati oleh loading factor item indikator ST5 sebesar 0,&36. Dengan demikian, ketiga item pernyataan yang diterima dapat mewakili atau membentuk variabel dari Special Treatment Benefit. Kedua item pernyataan lainnya (ST1 dan ST2) terpaksa dihilangkan karena dinyatakan tidak valid <0.40 dan menaikkan nilai Cronbach's Alpha  mencapai 0.819.

Hasil pengujian validitas variabel Social Benefit (SB) menerima 4 item indikator. Loading factor paling berpengaruh terhadap variabel Social Benefit terdapat pada item indikator S1 sebesar 0.822. Peringkat kedua ditempati oleh loading factor item indikator S3 sebesar 0,703. Peringkat ketiga ditempati oleh loading factor item indikator S4 sebesar 0,519. Peringkat keempat ditempati oleh loading factor item indikator S2 sebesar 0,483. Dengan demikian, semua item pernyataan diterima untuk mewakili atau membentuk variabel dari Social Benefit. 

Hasil pengujian validitas variabel Information Benefit (IB) menerima 3 item indikator. Loading factor paling berpengaruh terhadap variabel Information Benefit terdapat pada item indikator I1 sebesar 0.844. Peringkat kedua ditempati oleh loading factor item indikator I3 sebesar 0,783. Peringkat ketiga ditempati oleh loading factor item indikator I2 sebesar 0,654. Dengan demikian, ketiga item pernyataan diterima untuk mewakili atau membentuk variabel dari Information Benefit. Item indikator I4 dinyatakan tidak valid dan tidak terpakai karena nilainya <0.40.

Hasil pengujian validitas variabel Sharing Benefit (SHB) menerima 3 item indikator. Loading factor paling berpengaruh terhadap variabel Sharing Benefit terdapat pada item indikator SH3 sebesar 0.785. Peringkat kedua ditempati oleh loading factor item indikator SH4 sebesar 0,641. Peringkat ketiga ditempati oleh loading factor item indikator SH1 sebesar 0,559. Dengan demikian,  ketiga item pernyataan diterima untuk mewakili atau membentuk variabel dari Information Benefit.  Item indikator SH2 dan SH5 dinyatakan tidak valid dan tidak terpakai karena nilainya <0.40.

Hasil pengujian validitas variabel Functional Quality (TQ) menerima 6 item indikator. Loading factor paling berpengaruh terhadap variabel Functional Quality terdapat pada item indikator F2 sebesar 0.681. Peringkat kedua ditempati oleh loading factor item indikator F7 sebesar 0,633. Peringkat ketiga ditempati oleh loading factor item indikator F4 sebesar 0,621. Peringkat keempat ditempati oleh loading factor item indikator F1 sebesar 0,546. Peringkat kelima ditempati oleh loading factor item indikator F6 sebesar 0,473. Peringkat keenam ditempati oleh loading factor item indikator F3 sebesar 0,468. Dengan demikian, keenam item pernyataan diterima untuk mewakili atau membentuk variabel dari Functional Quality. Item indikator F5 tidak terpakai karena memiliki nilai yang sama dengan F3. Item F5 dijadikan sebagai  alat uji untuk menjaga konsistensi jawaban.

Hasil pengujian validitas variabel Technical Quality (TQ) menerima 3 item indikator. Loading factor paling berpengaruh terhadap variabel Technical Quality terdapat pada item indikator T1 sebesar 0.716. Peringkat kedua ditempati oleh loading factor item indikator T2 sebesar 0,635. Peringkat ketiga ditempati oleh loading factor item indikator T5 sebesar 0,615. Dengan demikian, ketiga item pernyataan diterima untuk mewakili atau membentuk variabel dari Technical Quality. Item indikator T3 dan T4 dinyatakan tidak valid dan tidak terpakai karena nilainya <0.40.

Hasil pengujian validitas variabel Relationship Quality (TQ) menerima 4 item indikator. Loading factor paling berpengaruh terhadap variabel Relationship Quality terdapat pada item indikator R3 sebesar 0.743. Peringkat kedua ditempati oleh loading factor item indikator R2 sebesar 0,684. Peringkat ketiga ditempati oleh loading factor item indikator R4 sebesar 0,532. Peringkat keempat ditempati oleh loading factor item indikator R5 sebesar 0,491. Dengan demikian, keempat item pernyataan diterima untuk mewakili atau membentuk variabel dari Relationship Quality. Item indikator R1 dan R6 dinyatakan tidak valid dan tidak terpakai karena nilainya <0.40.

Hasil pengujian validitas variabel Word of Mouth (WOM) menerima 3 item indikator. Loading factor paling berpengaruh terhadap variabel Word of Mouth terdapat pada item indikator W1 sebesar 0.904. Peringkat kedua ditempati oleh loading factor item indikator W3 sebesar 0,821. Peringkat ketiga ditempati oleh loading factor item indikator W2 sebesar 0,601. Dengan demikian, ketiga item pernyataan diterima untuk mewakili atau membentuk variabel dari Word of Mouth. Item indikator W4 dan W5 dinyatakan tidak valid dan tidak terpakai karena nilainya <0.40.

Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran memberikan hasil yang konsisten. Perkiraan dalam penelitian ini akan menggunakan Cronbach's Alpha yang menunjukkan bagaimana tingginya butir-butir kuisioner berkorelasi dan berhubungan. Uji reliabiitas ini menggunakan software SPSS 17. Menurut Muhammad (2009), Cronbach's coefficient alpha yang cukup dapat diterima adalah yang bernilai antara 0,60 sampai 0,70 atau lebih. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing konstruk ditampilkan pada Tabel 2. Variabel Special Treatment Benefit memiliki hasil yang konsisten karena Cronbach's alpha nya mencapai 0.819. Variabel Word of Mouth  memiliki Cronbach's alpha sebesar 0.808. Variabel Information Benefit  memiliki Cronbach's alpha sebesar 0.804. Variabel Technical Quality memiliki Cronbach's alpha sebesar 0.747. Variabel Functional Quality memiliki Cronbach's alpha sebesar 0.728. Variabel Social Benefit memiliki Cronbach's alpha sebesar 0.705. Variabel Sharing Benefit memiliki Cronbach's alpha sebesar 0.696. Variabel Relationship Quality memiliki Cronbach's alpha sebesar 0.695. Variabel Confidence Benefit memiliki Cronbach's alpha sebesar 0.628.


Metode Analisis Data

Metode Penelitian yang digunakan adalah SEM (Structural Equation Modeling). Metode ini merupakan suatu teknik statistik yang memungkinkan hubungan terpisah bagi setiap perangkat variabel terikat. Serangkaian variabel yang dimaksud yaitu intervening variable (perantara) dan moderating variable (tergantung).

Pengujian Kesesuaian Model

Sebelum menganalisa hipotesa yang diajukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian kesesuaian model (goodness-of-fit model) pada model gambar 1 yang diajukan (proposed model) dengan bantuan software Amos versi 20. Menurut Singgih (2011), pengujian kesesuaian model dilakukan dengan melihat beberapa kriteria pengukuran, yaitu:
Absolute fit measure yaitu mengukur model fit secara keseluruhan. Kriterianya dengan melihat nilai sebagai berikut:
(1)   chi-square: Semakin kecil nilai c2 semakin baik model itu, dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value sebesar p> 0,05 atau p>0,010.
(2)   Probability(p-value): Uji signifikan terhadap perbedaan matriks kovarians data dengan matriks kovarians yang diestimasi.

(3)   Goodness-of-fit Index (GFI): Goodness of fit Index: merupakan ukuran non statistical yang mempunyai rentang nilai antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah "better fit".
(4)   Root mean square error of approximation (RMSEA): merupakan suatu indeks yang digunakan untuk mengkonpensasi chi-square dalam sampel yang besar. 
(5)   Root mean squared residual (RMR): Perbedaan kuadrat antara yang dihasilkan dan yang diteliti dari matriks-matriks kovarian. Nilai yang paling rendah dari indeks adalah 0, dan nilai rendah diambil untuk mengidentifikasikan fit yang baik. Dipakai untuk n besar.

Incremental fit measures yaitu ukuran untuk membandingkan model yang diajukan (proposed model) dengan model lain yang dispesifikasi oleh peneliti. Kriterianya dengan melihat:
(1)   Adjusted goodness-of-fit Index (AGFI): merupakan kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varian dalam sebuah matrik kovarian sampel.
(2)   Comparative fit index (CFI): rentang nilai sebesar 0 -1, dimana semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi.

Gambar 2
Path Analysis


Sample Size = 200
Chi-square = 61,022
Degrees of freedom (DF) = 8
Probability level = ,000

Keterangan:
a.       CB            : Variabel Confidence Benefit
b.      STB          : Variabel Special Treatment Benefit
c.       IB              : Variabel Information Benefit
d.      SHB          : Variabel Sharing Benefit
e.       FQ            : Variabel intervening Functional Quality
f.        TQ            : Variabel intervening Technical Quality
g.      RQ            : Variabel intervening Relationship Quality
h.      WOM       : Word of Mouth




Tabel 3
Pengujian Tingkat Kesesuaian (Goodness of fit model)

Pengukuran Goodness-of-fit
Batas Penerimaan
Nilai
Keputusan
Chi-square
Diharapkan kecil
61.022
Marginal Fit
p-value
0.05 atau > 0.05
0.00
Marginal Fit
GFI
≥ 0,90
0.940
Good Fit
RMSEA
≤ 0,08
0.182
Marginal Fit
AGFI
≥ 0,90
0.664
Marginal Fit
RMR
Makin dekati 0
0.012
Good Fit
CFI
≥ 0,95
0.888
Good Fit


Interpretasi Model

Kriteria Absolute fit Measure

Berdasarkan Tabel 3 diatas, diketahui bahwa pengukuran model fit secara keseluruhan (absolute fit measure) dapat terpenuhi dengan melihat kriteria perhitungan GFI = 0.940 (>0.90) dan RMR = 0.012 (mendekati 0). Sedangkan, untuk kriteria lainnya yaitu nilai chi-square, p-value, RMSEA kurang dapat terpenuhi.

Kriteria Incremental fit Mearsures

Pengujian kesesuaian model dapat pula dilihat berdasarkan kriteria Incremental fit measures yang ditinjau dari nilai AGFI=0.664. Nilai tersebut menunjukkan hasil yang cukup baik (marginal fit). Berdasarkan Tabel 3 diatas, diketahui bahwa pengukuran model fit hanya dapat terpenuhi dengan melihat kriteria perhitungan CFI=0.888.

Menurut Singgih (2011), model yang dikatakan fit minimal harus memiliki 3 kriteria yang terpenuhi diantara seluruh pengukuran Goodness-of-fit. Dengan demikian, model sudah cukup dikatakan fit dengan kriteria yang terpenuhi diatas berdasarkan Tabel 3 ialah GFI=0.940, RMR=0.012, dan CFI=0.888.

 

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Kode Kliring ( Clearing Code ) Bank BCA Dan Kantor Cabangnya Di Seluruh Indonesia

Branch Clearing Code - This field should include your 4-digit branch clearing code.  Ketika melakukan transaksi transfer uang secara electronic atau Electronic bank transfers, selalu dibutuhkan data akun bank secara lengkap sesuai rekening bank saat dibuat.  Selain nama lengkap ( sesuai rekening ) dan nomor akun bank ( account number ), juga dibutuhkan kode kliring ( clearing code ) dari bank yang bersangkutan.  Yang dimaksud kode kliring ( Clearing Code ) adalah sederetan kode angka, yang terdiri dari 7 digit angka. 3 digit angka terdepan merupakan kode bank yang bersangkutan. Sedangkan 4 digit angka sisanya merupakan clearing code dari branch utama bank.  Bagi anda yang kebetulan memiliki rekening di bank BCA, Daftar Kode Kliring ( Clearing Code ) Bank BCA danKantor Cabangnya Di Seluruh Indonesia yang berikut ini mungkin bisa membantu anda saat melakukan tr...

Saudara Kami tercinta Falensius Nango

Dear All, bagi teman-teman yang ingin menyumbangkan dana solidaritas untuk Saudara Nango dapat dikirimkan ke Bank BCA atas nama petrus hepi witono 8850579441 atw BRI 0927 01 001066 50 6. Jika sudah dilakukan transfer, mohon konfirmasi ke saya beserta nama dan jumlah yang disumbangkan. saya pastikan dana tersebut sampai ke tangan pihak Keluarga Nango. Terima Kasih luar biasa kepada Keluarga Besar Gonzaga dan para rekan angkatan yang begitu memberi dukungan dan perhatian. Saudara Nango kini dirawat di Rumah Sakit Suyoto, Bintaro, Lantai 4, nomor 406.