#cepika-cepaki#
by Hepi dan Indira
Bekerja sambil kuliah malam pascasarjana bukan soal yang mudah. Ada gembira dan sedihnya. Gembiranya: kita banyak teman dan pengalaman. Sedihnya: tuntutan tugas cukup tinggi dan lebih banyak waktu untuk berdiskusi.
Sehabis kuliah malam, gue, Cantiq, Alex dan Agung memang demen ngumpul bareng di kantin kampus. Saat kuliah usai, kita berusaha cari meja panjang yang kosong, pesan makanan, lalu curhat deh.
Oh iya, nama gue Lembu. Panjangnya Lembutambun. Ifumi dan segelas teh hangat adalah menu favorit gue di kantin kampus. Ifumi sama saja kayak mie kering yang digoreng, kemudian ditaburi sayur capcay kuah. "Walaaa" (mirip ucapan Farah Quinn)
uenak ee
Ada Si Cantiq, rekan nulis gue, wajahnya ayu, pengertian, mau berkorban, demen makan Fettucini, roti bakar keju di kantin, dan dikenal jago lompat pager
(but I love her!). Dia jadi penasehat gue untuk menyelesaikan tulisan ini. Kalau di kantin kampus, apapun makanannya, minumnya pasti selalu request, "air putih botol dingin 1 yah!"
{Sepatah kata dari Cantiq} Just wanna say thanks to my notebook, yang setia banget nemenin gw tanpa pernah protes, my 'young Socrates'* who gave me the inspiration, all of my friends, my past, my present, my brain, my heart, my fingers, and specially God who owned that all of things.(*Cantiq nyebut gue sebagai Young Socrates)
Ada Si Alex, pria asal Papua, ramah, pengertian, berbadan besar dan berkulit hitam. Di kelas, kami pilih dia jadi ketua kelas. Oleh karena itulah kami panggil dia "Kepala Suku". Saking ramahnya, kalau nyapa orang demen banget teriak, "KONCO!". Berkaitan di kantin kampus, dia demen minum es teh manis.
Ada Si Agung, demen suasana yang tenang, tubuhnya kurus langsing, sukanya berdiskusi, pacarnya di luar negri, demen main gitar dan pelihara hewan, idealis dan gak suka hitung-hitungan. Kalau di kantin kampus, dia pecinta kopi dan soto.
Walau berbeda, kami punya selera yang yakni roti bakar keju es krim (hehehe
). Kantin kampus selalu menjadi saksi bisu dari segala kisah kami: dari hal yang nyeleneh, gokil, serius, hingga yang sedih.
Harapan gue, beli buku ini. Semoga tulisan ini bisa jadi inspirasi bagi teman yang mau mencapai cita-citanya setinggi langit, mengambil peluang dan menjadi luar biasa bagi hidupnya.
Tulisan ini dipersembahkan untuk: Para sahabatku-mantan junkies, mami yang selalu buat bungkusan nasi makan pagi dan Mr.Hazmand, pembuka cakrawala gue dengan penuh berapi-api.
Comments
Post a Comment