Faith in God
Bicara Soal Tuhan bukan soal yang mudah, sebuah tarik ulur. karena sepanjang sejarah kehidupan manusia, ada yang percaya dan ada yang tidak (karena sekadar status). Ada yang memakai Tuhan sebagai alat perang.
Kepercayaan Zaman Nenek Moyang:
Paham Animisme
Dinamisme
Polytheisme
Paganisme
Atheisme
Kepercayaan Zaman Modern:
Monoteisme Praktis, spekulatif, teoritis dan murni
Pengertian tentang Tuhan:
Buku Pholosophie, Karl Jasers (1883), Manusia punya kesadaran pada sesuatu yang tidak terbatas, yang tidak dipahami oleh ilmu pengetahuan sekalipun. Manusia merasakan adanya Tuhan yang hadir dalam dirinya. Manusia memperlihatkan Tuhan dalam mitos tulisan keagamaan. Bicara soal Tuhan lebih mengarah ke pembuktian iman dibandingkan pembuktian akal budi.
Bisa terlihat dari penyebutan:"Allah, Yahwe, Penggerak, Al-Ilah, Alaha, Brahman (Hindu), Sesuatu yang Mutlak (Hindu)- sesuatu yang tidak bisa dilukiskan dan digambarkan.
Menurut KBBI: Tuhan adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, disembah manusia. Bahasa lainnya disebut: ilah-ilah.
Makna Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan bukan berarti Tuhan Yang Satu, tapi ketaatan dan kepercayaan kepada Tuhan. Hal ini kita bisa dengar dari pidato Presiden Soekarno sendiri (sudah diucapkan sejak lama). Maha berarti Besar, melewati batas-batas tertentu.
Beberapa Makna yang dipahami dari sila Pertama bisa dilihat di buku diktat hal 54 (Biasanya keluar dalam ujian).
Pembukaan UUD 45 juga menyebut "Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa"...melukiskan negara yg dibangun berdasarkan nilai luhur agama.
Pasal Pedoman Sila 1 adalah Pasal 29 UUD 45 ayat 1 dan 2: Negara berdasarkan Ketuhanan YME dan Kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing.
(Konsekuensi jaman itu: Setiap orang harus punya agama di KTP, orang China harus masuk ke salah satu agama )
Beberapa Gambaran Manusia Tentang Tuhan
Tiga Dewa, Allah Tirtunggal,Tuhandan sifatnya, bukan sebagai pribadi
Implikasi Gambaran Tuhan dalam Keseharian
Tuhan Maha Kuasa, Tuhan Maha Adil, Tuhan Maha Tahu, Pemaaf, Pengasih.
Relasi Vertikal dengan Tuhan
Melakukan Ibadat, Menimba Kekuatan, menimba kekuatan doa.
Bagaimana kita masih bisa yakin bahwa Tuhan itu ada?
Manusia memiliki keterbatasan dalam menafsirkan kemahakuasaan Yang Maha Esa. Tapi Sang Esa, melakukan perjumpaan kepada orang-orang tertentu yg kita kenal dalam kisah keagamaan. Orang-orang tersebut pasti berkarismatik. Nabi Muhammad, Master Tzu Chi, Santo-Santa. Mereka hebat bukan karena kehebatan mereka, melainkan kekuatan pesan rohani yang dibawa.
Contoh Kasus:
Film Nge-Giring tentang Demo FPI.
Film Masalah Aborsi
Film The Pianist
Film Schinder List
Film Miracles from Heaven
Film Avatar (Tentang alam)
Bicara Soal Tuhan bukan soal yang mudah, sebuah tarik ulur. karena sepanjang sejarah kehidupan manusia, ada yang percaya dan ada yang tidak (karena sekadar status). Ada yang memakai Tuhan sebagai alat perang.
Kepercayaan Zaman Nenek Moyang:
Paham Animisme
Dinamisme
Polytheisme
Paganisme
Atheisme
Kepercayaan Zaman Modern:
Monoteisme Praktis, spekulatif, teoritis dan murni
Pengertian tentang Tuhan:
Buku Pholosophie, Karl Jasers (1883), Manusia punya kesadaran pada sesuatu yang tidak terbatas, yang tidak dipahami oleh ilmu pengetahuan sekalipun. Manusia merasakan adanya Tuhan yang hadir dalam dirinya. Manusia memperlihatkan Tuhan dalam mitos tulisan keagamaan. Bicara soal Tuhan lebih mengarah ke pembuktian iman dibandingkan pembuktian akal budi.
Bisa terlihat dari penyebutan:"Allah, Yahwe, Penggerak, Al-Ilah, Alaha, Brahman (Hindu), Sesuatu yang Mutlak (Hindu)- sesuatu yang tidak bisa dilukiskan dan digambarkan.
Menurut KBBI: Tuhan adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, disembah manusia. Bahasa lainnya disebut: ilah-ilah.
Makna Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan bukan berarti Tuhan Yang Satu, tapi ketaatan dan kepercayaan kepada Tuhan. Hal ini kita bisa dengar dari pidato Presiden Soekarno sendiri (sudah diucapkan sejak lama). Maha berarti Besar, melewati batas-batas tertentu.
Beberapa Makna yang dipahami dari sila Pertama bisa dilihat di buku diktat hal 54 (Biasanya keluar dalam ujian).
Pembukaan UUD 45 juga menyebut "Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa"...melukiskan negara yg dibangun berdasarkan nilai luhur agama.
Pasal Pedoman Sila 1 adalah Pasal 29 UUD 45 ayat 1 dan 2: Negara berdasarkan Ketuhanan YME dan Kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing.
(Konsekuensi jaman itu: Setiap orang harus punya agama di KTP, orang China harus masuk ke salah satu agama )
Beberapa Gambaran Manusia Tentang Tuhan
Tiga Dewa, Allah Tirtunggal,Tuhandan sifatnya, bukan sebagai pribadi
Implikasi Gambaran Tuhan dalam Keseharian
Tuhan Maha Kuasa, Tuhan Maha Adil, Tuhan Maha Tahu, Pemaaf, Pengasih.
Relasi Vertikal dengan Tuhan
Melakukan Ibadat, Menimba Kekuatan, menimba kekuatan doa.
Bagaimana kita masih bisa yakin bahwa Tuhan itu ada?
Manusia memiliki keterbatasan dalam menafsirkan kemahakuasaan Yang Maha Esa. Tapi Sang Esa, melakukan perjumpaan kepada orang-orang tertentu yg kita kenal dalam kisah keagamaan. Orang-orang tersebut pasti berkarismatik. Nabi Muhammad, Master Tzu Chi, Santo-Santa. Mereka hebat bukan karena kehebatan mereka, melainkan kekuatan pesan rohani yang dibawa.
Contoh Kasus:
Film Nge-Giring tentang Demo FPI.
Film Masalah Aborsi
Film The Pianist
Film Schinder List
Film Miracles from Heaven
Film Avatar (Tentang alam)
Comments
Post a Comment