Diari 1.
*Ketika tulisan ini dibuat pukul 5 pagi, mertua lagi ngomel-ngomel nada tinggi di dapur karena serabut untuk cuci piringnya "Gone"...Pasti ada pelaku tuh yang ambil...
*Ketika tulisan ini dibuat pukul 5 pagi, mertua lagi ngomel-ngomel nada tinggi di dapur karena serabut untuk cuci piringnya "Gone"...Pasti ada pelaku tuh yang ambil...
Saya mulai dahulu dengan kata pengantar yah agar tidak salah paham...
Beberapa kali teman kantor-para teman baikku...Simon dan Effendy...Hi Guys!...menyuruhku untuk segera menuliskan cerita ini. Cerita tentang seorang anak mantu di rumah Mertua. Mereka menyuruhku berkali-kali karena ada banyak pengalaman lucu yang kuceritakan ke mereka tentang relasiku di rumah Mertua...Hampir semuanya unik...Sampai-sampai mereka memaksaku untuk segera menjilidkannya menjadi buku dan mereka mendanainya sebagai sponsor...Hahahaha, bukan soal mudah menuliskan kisah ini, dan lagipula sudah banyak cerita tentang suka duka menantu yang sudah dibukukan. Teman kantorku bilang, "kalau sudah jadi buku kasih judulnya: Ratapan Anak Mantu aja!" - Ah, Gila Lo! Ntar salah paham lagi...Ini bukan untuk menjatuhkan mertua...ini sebuah kehidupan bersama Mertua dan bener-bener unik...ada senang, ada kesal, ada canda, ada tawa...tapi semuanya indah...Temanku yang lain, Febri juga tertawa kepadaku..."Kalau gue jadi elo, gue langsung cari kontrakan sendiri, gak tinggal bareng Mertua..."
Bahkan, ketika aku cerita sambil makan siang di meja makan, seorang teman baikku dikantor, Pak Okta, sampai terbahak-bahak mendengar cerita tentang kehidupanku bersama Mertua. Eh dia malah bilang:"Hahaha, elo cocok deh main Stand Up Comedy!"
Hahahaha...Selamat mendengarkan Kisah-Kisahku bersama mertua...
Semoga bisa dipetik positifnya...
Sambil duduk minum teh, 9 Desember, pencoblosan pilkada (penting bener disebutin), pukul 5 pagi...
Sambil duduk minum teh, 9 Desember, pencoblosan pilkada (penting bener disebutin), pukul 5 pagi...
Comments
Post a Comment