Seorang mahasiswa saya adalah seorang Indigo. Sebut saja Andy. Suatu dia datang ke saya untuk meminta waktu berkonsultasi. Dia mengalami banyak permasalahan, khususnya dengan keluarganya. Dia merasa tidak dihargai, tidak diakui di tengah keluarga dan lebih memilih untuk menutup diri dari banyak orang. Dia merasa terbentuk menjadi pribadi introvert karena keluarganya. Seakan masalah tidak pernah bisa diselesaikan. Hampir satu jam kami duduk bersama. Dia hanya ingin tahu bagaimana semua masalah tersebut bisa diselesaikan?
Mas Andy, beragama Muslim kan?
Jawabnya: Iya.
Mas Andy, masih taat sholat kan sampai sekarang?
Jawabnya: Iya, masih
Nah, syukurilah Mas, pertama-tama syukuri kepada Tuhan bahwa kamu punya keistimewaan sebagai seorang Indigo. Jika kamu bisa mengolahnya, itu bisa menjadi kekuatan yang positif untukmu. Syukuri Mas! Kita punya kesamaan Mas Andy, bedanya aku bisa merasakan kehadiran hal gaib, kalau kamu berkontak langsung dengan hal gaib. Syukuri Mas.Biarkan orang lain mau bilang apa kek ke kamu!
Berarti sering dunk, Mas Andy lihat makhluk gaib?
Jawabanya: Iya Kak, sering, khususnya yang loncat-loncat. Kadang bikin gak enak, sering nongol dirumah sendiri.
Wih mantab-mantab. Susah dunk bedain yang mana real dan mana yang berasal dari dunia gaib. Doakan Mas, mereka butuh didoakan. Tapi sekali lagi Syukuri anugerahmu kepada Tuhan sebagai seorang Indigo.
Nah kan kalau kamu mengakui hadirnya yang gaib, maka Tuhan haruslah ditaruh paling atas sebagai Yang Lebih Maha Kuasa.
Kedua, Setiap orang tidak pernah lepas dari berbagai masalah, bahkan sampai detik hari ini. Dan tidak semua masalah harus kita selesaikan, Bawa dalam doamu Mas Andy, Let it Go! Tidak semua masalah yang ada harus kita pusingkan dan diselesaikan sesuai keinginan kita. Bawa dalam Doamu, serahkan pada Tuhan. Let it Go!
Gimana kini rasanya?
Jawabnya: sudah lebih lega Kak!
Tahu gak apa yang kusyukuri hari ini?
Kamu yang katanya tertutup, justru malah bisa terbuka. Belajarlah terbuka kepada orang lain, tidak perlu takut dikritik, bawa diri kita apa adanya...
-Juli 2015,
Saat aku duduk bersama Andy di Kampus.
Comments
Post a Comment