Tim Materi
Dalam penyampaian materi, menurut saya murid – murid mendengarkan dengan baik dan fokus, walaupun di baris belakang selalu ada yang ngobrol sendiri. Sampai bagian pemutaran video ternyata tidak terdengar suaranya, sehingga presentasinya sempat terhenti sebentar. Namun tidak lama kemudian dipasang speaker oleh salah satu guru yang kebetulan awalnya ada di kelas tersebut. Menurut saya, yang kurang dalam presentasi ini adalah saya sendiri. Karena saya sebagai operatornya, sempat beberapa kali kelebihan menekan tombol "next" selama presentasi berlangsung. Kalau saja saya lebih berhati – hati mungkin presentasi ini akan lebih maksimal.
Menurut saya, yang berhasil dalam persiapan tim kami dilapangan adalah penyampaian materi, simulasi kapas dan beberapa games nya. Penyampai materi tahu dan mengerti apa yang dijelaskan, bisa menjawab pertanyaan yang diajukan dengan jelas, kadang – kadang juga disela dengan candaan sehingga lebih meninggalkan kesan kepada murid. Selama simulasi kapas, murid – murid juga cukup fokus dan mengerti kegunaan kapas dalam pemeriksaan penyakit kusta. Dibagian games seperti "Bunga kehidupan" dan lagu "Tentoron", awalnya para murid sempat terlihat kebingungan, namun selama berjalannya games, mereka banyak tertawa dan terhibur.
Ada pula tantangan yang dihadapi oleh tim kami yaitu semua games dan materi sudah selesai disampaikan, namun waktu masih tersisa banyak. Waktu itu kami sempat kebingungan dan murid – murid pun hanya mengobrol di kelas. Tidak lama kemudian Pak Hepi pun datang dan menyarankan beberapa kegiatan tambahan yang bisa dilakukan. Kami memutuskan untuk mengadakan beberapa pertanyaan terkait tema presentasi. Dan yang membuat saya terkesan adalah perubahan persepsi murid – murid setelah penyampaian materi (saya baca dari jawaban – jawaban mereka). Kemudian ada sesi foto – foto dan pemutaran beberapa video inspiratif terkait kusta dan yang lainnya.
Dalam penyampaian materi, menurut saya murid – murid mendengarkan dengan baik dan fokus, walaupun di baris belakang selalu ada yang ngobrol sendiri. Sampai bagian pemutaran video ternyata tidak terdengar suaranya, sehingga presentasinya sempat terhenti sebentar. Namun tidak lama kemudian dipasang speaker oleh salah satu guru yang kebetulan awalnya ada di kelas tersebut. Menurut saya, yang kurang dalam presentasi ini adalah saya sendiri. Karena saya sebagai operatornya, sempat beberapa kali kelebihan menekan tombol "next" selama presentasi berlangsung. Kalau saja saya lebih berhati – hati mungkin presentasi ini akan lebih maksimal.
Menurut saya, yang berhasil dalam persiapan tim kami dilapangan adalah penyampaian materi, simulasi kapas dan beberapa games nya. Penyampai materi tahu dan mengerti apa yang dijelaskan, bisa menjawab pertanyaan yang diajukan dengan jelas, kadang – kadang juga disela dengan candaan sehingga lebih meninggalkan kesan kepada murid. Selama simulasi kapas, murid – murid juga cukup fokus dan mengerti kegunaan kapas dalam pemeriksaan penyakit kusta. Dibagian games seperti "Bunga kehidupan" dan lagu "Tentoron", awalnya para murid sempat terlihat kebingungan, namun selama berjalannya games, mereka banyak tertawa dan terhibur.
Ada pula tantangan yang dihadapi oleh tim kami yaitu semua games dan materi sudah selesai disampaikan, namun waktu masih tersisa banyak. Waktu itu kami sempat kebingungan dan murid – murid pun hanya mengobrol di kelas. Tidak lama kemudian Pak Hepi pun datang dan menyarankan beberapa kegiatan tambahan yang bisa dilakukan. Kami memutuskan untuk mengadakan beberapa pertanyaan terkait tema presentasi. Dan yang membuat saya terkesan adalah perubahan persepsi murid – murid setelah penyampaian materi (saya baca dari jawaban – jawaban mereka). Kemudian ada sesi foto – foto dan pemutaran beberapa video inspiratif terkait kusta dan yang lainnya.
Comments
Post a Comment