Skip to main content

Marketing Service By Heart: Jasa Pijit "Ibu Broto"






Semalam aku pergi ke pengobatan tradisional pijit "Ibu Broto" bersama seorang teman. Pertama kalinya aku datang kesini dan begitu kaget melihat beberapa ibu berbadan besar siap menunggu datangnya para pelanggan. Ada tawaran untuk dikerik atau dipijat. tarif untuk satu jamnya sebesar Rp 50.000,- . Karena baru pertama kali, aku nervous banget cuy...

Begitu masuk ke sebuah ruangan bilik, saya langsung berbaring ditempat tidur yang warnanya serba putih itu. Wah ini pasti sama kayak pijat refleksi diseberang. Tinggal duduk dan dipijat. aku berbaring tidur dan siap menunggu kedatangan sang pemijat.

Wih kaget! benar dugaanku. Tiba-tiba, seorang ibu berbadan besar berwajah jawa masuk ke ruangan bilik. mentang-mentang badan gue gede, eh, yang keluar ibu-ibu gede juga. Temen gue di bilik sebelah sempet ngomong: perlu ibu-ibu yang tenaganya gede untuk mijit gue...Dia meminta aku untuk melepaskan seluruh baju dan celanaku. What! Buset. berarti gue harus telanjang gitu? Wah parno banget gue! "Kok tidak seperti pijat refleksi yah. tidak harus membuka seluruh aurat!" wah gak pede setengah mati...Jangan-jangan gue diapa-apain nieh. "Nieh mas, pake celana pendek ini!" Wis mini banget!...akhirnya gue buru-buru ganti...setelah berbenah...nah si ibu main masuk aje, padahal katup penutup sangkar celana pendek yang gue pake ini belum terkancing...buru-buru dah gue kancing...Eh si ibu malah bilang,"Udah mas, gak usah dikancing, ngapain sieh dikancing-kancing...dah baringan dah!" Duh scare banget!






Begitu tengkurep, si ibu bilang...

"Mau berapa jam? 1 Jam atau 3 Jam sekalian?" 

Buset dah, minta nya banyak amat, sebenarnya nieh pijit seharusnya gue yang nikmatin atau si ibu sih yang kepengen mencari kenikmatan...wahahahahha...ternyata bukan itu! Semakin lama pijitnya, semakin efisien, semakin mantab, dan semakin banyak penghasilan ibu itu...karena upahnya dihitung dari jam terbangnya...1 jam aja deh bu...gue takut juga kalo dibuat pingsan, apalagi gue juga baru sadar kalo 1 jamnya Rp 50.000,-. rugi bandar nieh gue kalo 3 jam aja sudah ngabisin Rp 150.000,-. gue sempet ragu apakah nieh pijitan si ibu bisa membantu gue mencapai kenikmatan? huhuhu...maksud   gue...kenikmatan badan gue jadi seger! hihihi...

Dia pijit dari kaki gue...widih mbok ternyata nieh ibu manteb banget pijitnya...dari kaki naik ke lutut...dari lutut naik ke paha...dari paha kok tiba-tiba naik ke selangkangan...waduuuuuhhhhhh....sakitnya Cong! buset deh...sebenarnya sakit sieh tapi sekalian kegelian karena belum pernah "Jitot" didaerah sedeket itu...(Baca: Jitot=pijit otot). Gue kesakitan sekalian kegelian. Bawaannya mau tertawa geli terus. maka, supaya gak ribut gue gigit tuh bantal....


Lanjut yah...dari paha naik ke punggung...sruuttttttttttt naik keatas, uenak banget! dari bawah lagi tekan ke atas, sruuuutttttttt, uenak banget!

"Sakit yah mas, pantes nieh ototnya ngumpul! lama ngak pijit yah"

"Iya buuuuuu!", jawabku sambil gemetar kesakitan...

"Badannya yang belakang udah enakan belum?"

"Udah bu" 

Walaupun sakit pijitannya tapi memang bener-bener manteb! Karena saking enaknya, gue coba minta nambah setengah jam lagi...soalnya kayaknya singkat banget nieh waktu...eh, si ibu kelihatannya ragu...karena waktu pijitnya hampir selesai, eh, gue malah minta nambah setengah jam. jadi ngak mungkin diulang!

"Ya udah deh bu next time yah!"

"dua jam sekalian aja mas yah! "

"Sip deh bu!"

Pulang-pulang gue tidur lelap abis...ya ampun enak banget...untuk perkenalan kami pertama kali malam itu, gue akan inget nama tuh ibu: SUMIYATI. gak ragu-ragu gue kasih tips agak gede karena gue puas banget atas pelayanannya. gue menarik kesimpulan penting dari peristiwa ini yang baik juga untuk dishare.

Pertama, Pelayanan jasa tuh beda banget dengan menjual produk. Sang ibu ini menawarkan sebuah pelayanan jasa dan bukan produk. Jasa yang berasal dari tenaga, teknik serta keahlian yang dia pelajari sendiri.
Kedua, pelayanan jasa membutuhkan evaluasi dari pelanggannya tentang bagaimana kinerjanya, apakah sudah cukup atau belum. Kecocokan antara salesperson dan customer terjadi disini. Karena sudah terbiasa, lama-lama menjadi percaya. Bayangkan...malam itu saya berubah hati loh! dari pijat refleksi seberang jadi ke pijat Bu Broto. 

Singkat kata: seorang salesperson seperti ibu ini dituntut talkative. Harus pandai bicara. harus pandai mencari mencuri hati pelanggan dan bukan sekadar memberikan pelayanan jasa saja tok! kalau perlu bisa mendapatkan klimaks dengan service by heart.

Saat sore sembari minum kopi,

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Kode Kliring ( Clearing Code ) Bank BCA Dan Kantor Cabangnya Di Seluruh Indonesia

Branch Clearing Code - This field should include your 4-digit branch clearing code.  Ketika melakukan transaksi transfer uang secara electronic atau Electronic bank transfers, selalu dibutuhkan data akun bank secara lengkap sesuai rekening bank saat dibuat.  Selain nama lengkap ( sesuai rekening ) dan nomor akun bank ( account number ), juga dibutuhkan kode kliring ( clearing code ) dari bank yang bersangkutan.  Yang dimaksud kode kliring ( Clearing Code ) adalah sederetan kode angka, yang terdiri dari 7 digit angka. 3 digit angka terdepan merupakan kode bank yang bersangkutan. Sedangkan 4 digit angka sisanya merupakan clearing code dari branch utama bank.  Bagi anda yang kebetulan memiliki rekening di bank BCA, Daftar Kode Kliring ( Clearing Code ) Bank BCA danKantor Cabangnya Di Seluruh Indonesia yang berikut ini mungkin bisa membantu anda saat melakukan tr...

Saudara Kami tercinta Falensius Nango

Dear All, bagi teman-teman yang ingin menyumbangkan dana solidaritas untuk Saudara Nango dapat dikirimkan ke Bank BCA atas nama petrus hepi witono 8850579441 atw BRI 0927 01 001066 50 6. Jika sudah dilakukan transfer, mohon konfirmasi ke saya beserta nama dan jumlah yang disumbangkan. saya pastikan dana tersebut sampai ke tangan pihak Keluarga Nango. Terima Kasih luar biasa kepada Keluarga Besar Gonzaga dan para rekan angkatan yang begitu memberi dukungan dan perhatian. Saudara Nango kini dirawat di Rumah Sakit Suyoto, Bintaro, Lantai 4, nomor 406.