Skip to main content

PEMASARAN STRATEGIK: Adidas VS Nike


 
         

BAB 1 KATA PENGANTAR



Sebuah tesis yang ditulis oleh Tonny Paolo dari Fakultas Ekonomi Manajemen tentang "analisis pilihan konsumen terhadap produk sepatu kausal Nike atau Adidas"[1] menyebutkan bahwa dari 100 responden, pilihan konsumen terhadap sepatu kasual dimenangkan oleh Adidas dibanding Nike. Atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih sepatu kasual adidas adalah nyaman dipakai, kualitas produk baik dan desain menarik.  Sedangkan, atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih septu kasual Nike adalah nyaman dipakai, mudah didapat dan kualitas produk baik.

Persaingan antara Nike dan Adidas dalam dunia sepak bola menggambarkan sebuah peperangan dalam jaman Yunani maupun Yahudi dimana setiap peperangan yang terjadi menggambarkan Dewa (The God) mereka. Jika salah satu pihak menang, maka peperangan mereka melukiskan pula bahwa Dewa mereka ikut berperang dan Kejayaan Dewa mereka akan dijunjung tinggi. Sepak bola dan peperangan bangsa merupakan perwujudan sebuah simbol, dukungan dan kebanggaan. Bedanya, keterlibatan Nike dan Adidas dalam dunia sepakbola merupakan persaingan komersialitas yang sungguh kental. Jika klub atau kostum yang disponsorinya menang, maka omzet penjualan pun akan meningkat.  

Sebuah website www.serupedia.com menulis bahwa perusahaan Adidas dan Nike termasuk dalam 5 jenis persaingan dua perusahaan yang melegenda, selain diantaranya Pepsi Vs Coca Cola, Google vs Yahoo, Facebook Vs Twitter dan Yamaha Vs Honda.

Pada awalnya, dua perusahaan ini menemukan lahan usaha mereka masing-masing. Nike menguasai Amerika dan Adidas.  Nike menguasai pasar Amerika dan Adidas menguasai Eropa dan mereka berdua tidak pernah mengganggu satu sama lain. Namun, semakin lama, Nike tampaknya ingin menguasai produsen olahraga nomor 1 dunia, khususnya di Eropa.



"Mengapa ingin menaklukkan Eropa? karena Nika merasa bahwa di benua lain seperti Asia, Afrika dan Australian semuanya merupakan konsumen yang netral dan memiliki selera terhadap Nike dan Adidas secara seimbang. Nike sangat kuat di Amerika karena Nike berjaya di Basket dan Tenis. Di Amerika, olahraga yang popular adalah Basket dan TEnis. Sedangkan Adidas menguasai ranah Eropa karena Adidas merupakan sponsor nomor 1 FIFA, sebab olahraga Eropa yang digilai adalah Sepakbola."(www.serupedia.com/ 5 jenis persaingan dua perusahaan yang melegenda.html)







BAB 2 LATAR BELAKANG ADIDAS[2]


Perusahaan Adidas Didirikan di Herzogenaurach, Jerman di tahun 1920 oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dassler, dimana pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi selop.
Sejarah merk sepatu yang sangat terkenal ini dimulai pada tahun 1920 oleh Adi (Adolf) Dassler di ruang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan "Dassler Brothers OGH" yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Setelah berbagai inovasi yang mereka lakukan, pada tahun 1927-an, adidas sudah berhasil merancang sepatu khusus untuk berbagai keperluan olahraga, dan pada 1928 mereka memberikan sepatu mereka secara gratis kepada atlet-atlet yang berpartisipasi pada Olimpiade Amsterdam.
Puncak ketenaran sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler. Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, Adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 strip mereka mudah dikenali dari jauh.
Walaupun berbagai kemajuan yang diraih, pada 1948 konflik antara Dassler bersaudara berakibat pada pecahnya perusahaan mereka. Adi Dassler menjalankan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya "Adi" dan mengkombinasikannya dengan potongan nama belakangnya sehingga menjadi "Adidas", ia pun mendafarkan logo 3 strip sebagai trademark dari adidas. Sedangkan saudaranya Rudolph berpindah ke bagian lain dari kota itu dan mendirikan perusahaan olahraga miliknya sendiri, Puma.
Pengambilan nama Adidas berasal dari nama Adi Dassler dengan menggabungkan nama depan Adi dan satu suku kata nama belakang Dassler yakni 'das' sehingga menjadi kata 'Adidas'. Sekadar informasi bahwa nama asli dari Adi Dassler adalah Adolf Dassler, tapi orang Jerman sering memanggil nama Adolf sebagai Adi.
Pada tahun 1971, Muhammad Ali dan Joe Frazier yang menjadi ikon olahraga tinju pada saat itu, sudah mulai menggunakan produk Adidas.
Pada Olimpiade Munich tahun 1972,  1.164 peserta atlit dari 1.490 atlit internasional menggunakan sepatu Adidas. Sehingga pada tahun '70-an Adidas mencapai masa kejayaannya. Adidas menjadi market Leader.
Setelah krisis pada awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, Adidas berhasil mengembalikan pamornya pada tahun 1986 ketika Run D.M.C, sebuah grup rap dari New York, membuat lagu yang berjudul "My Adidas", dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yang mereka pakai tanpa menggunakan tali. Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.
Pada dekade 90-an terutama di AS dan Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang tua mereka pakai, termasuk dalam urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian Nike dan Reebok, yang dulu dipakai oleh orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi Adidas (sepatu dan jaket) yang sudah berumur 20 tahun-pun tiba-tiba menjadi barang koleksi yang mahal harganya. Barang Adidas dicari-cari oleh banyak orang, khususnya melalui media Ebay.com. Hal ini pun dimanfaatkan oleh Adidas untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin). Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri.
Pada Agustus 2005, Adidas mengakuisisi rivalnya, Rebook, dalam upaya memperketat persaingan dengan Nike. Selama lebih dari 80 tahun lamanya grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga. Grup Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di bidang industri produk olahraga. Strategi grup Adidas sangatlah simple: memperkuat Brand secara terus-menerus dan mengimprovisasi posisi kompetitif mereka. Tertanggal 31 Desember 2009, grup Adidas tercatat mempekerjakan sebanyak 38,982 orang selama setahun penuh.

Evolusi Logo Adidas

Penggunaan logo Adidas sendiri baru dipergunakan pada sekitar tahun 1948, pada saat dua bersaudara Dassler tersebut berpisah. Secara visual, logo Adidas hanya berupa huruf Adidas, dengan nama Adolf Dassler diatasnya serta ilustrasi sepatu ditengahnya. Dengan merk ini, sepatu buatan Adi Dassler mencapai titik kesuksesannya, dengan diakuinya merk sepatu Adidas diajang pesta olahraga dunia seperti Olimpiade Helsinki, Melbourne, Roma dan lainnya. Serta saat itu tim sepakbola Jerman menjadi juara dunia sepakbola dengan menggunakan sepatu Adidas.
Pada tahun 1972, logo Adidas mengalami perubahan yakni dengan menggunakan konsep 'Trefoil Logo', yaitu logo dengan visual tiga daun terangkai. Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolisasi dari semangat Olimpiade yang menghubungkan pada 3 benua. Sejak saat itulah Adidas menjadi sepatu resmi yang dipergunakan pada even Olimpiade diseluruh dunia.
Akhirnya setelah bertahun-tahun berjaya dan mengalami liku-liku perkembangan usaha, pada tahun 1996, Adidas mengalami modernisasi dengan menerapkan konsep 'We knew then – we know now' yang kurang lebih menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan hingga kini. Adapun logo baru yang digunakan secara visual berupa tiga balok miring yang membentuk tanjakan yang menggambarkan kekuatan, daya tahan serta masa depan. Sejak saat itu logo Adidas tidak pernah mengalami perubahan, serta masih berjaya hingga saat ini.

  
  memed-al-fayed.blogspot.com/.../sejarah-berdirinya-nike-dan-adidas
Pesaing Adidas dan sejarah singkat berdirinya NIKE



Nike, awalnya dikenal sebagai Blue Ribbon Sports, didirikan oleh atlet trek Philip Knight dan pelatihnya, Bill Bowerman dari University of Oregon pada Januari 1964. Awalnya perusahaan beroperasi sebagai distributor untuk pembuat sepatu Jepang Onitsuka Tiger.

Laba perusahaan tumbuh dengan cepat, dan pada tahun 1966, BRS membuka toko ritel pertama, terletak di Pico Boulevard di Santa Monica, California. Pada 1971, hubungan antara BRS dan Onitsuka Tiger sudah mendekati akhir, dan BRS siap untuk memulai perusahaan alas kaki sendiri. Sepatu pertama yang dijual kepada publik adalah sepatu sepak bola bernama "Nike", yang dirilis pada musim panas 1971.

Pada Februari 1972, BRS memperkenalkan merk pertama sepatu Nike, dengan nama Nike berasal dari dewi kemenangan Yunani. Pada tahun 1978, BRS, Inc itu sendiri secara resmi berganti nama menjadi Nike, Inc. Dimulai dengan Ilie Năstase, atlet profesional pertama untuk kontrak dengan BRS/Nike, sponsor dari atlet menjadi alat pemasaran utama bagi perusahaan yang berkembang pesat.

Sekarang mereka memiliki sepatu terbaik di saat itu, dan mereka perlu mempromosikannya, jadi Nike mulai mensponsori atlet. Nike memutuskan untuk mensponsori John McEnroe, seorang petenis yang menghasilkan banyak perhatian ketika ia bermain karena dia akan terus-menerus menyumpah di depan wasit.

Pada 1979, Nike adalah sepatu lari paling populer di negara-negara bagian. Dan sekarang Nike mulai menjual lebih dari sepatu, mereka mulai menjual Nike pakaian dan peralatan olahraga bagi kebanyakan olahraga.

Ada satu hal yang mengganggu Nike, yaitu Reebok. Reebok akhirnya melampaui penjualan sepatu Nike, tapi Nike kembali dengan memasukkan sepatu khusus untuk setiap olahraga dan kegiatan.

Terobosan terbesar Nike adalah Michael Jordan, yang ditandatangani langsung dari University of North Carolina. Inilah yang membuat Nike menang dari kompetisi dengan Reebok. Meski Michael Jordan itu terkenal, ia bukan pilihan pertama Phil Knight. Nike sedang berusaha untuk mendapatkan Larry Bird dan Magic Johnson, 2 dari atlet yang paling populer pada saat itu.

Pada tahun 1980, Nike telah mencapai 50% pangsa pasar di Amerika Serikat pasar sepatu atletik, dan perusahaan go public pada bulan Desember tahun itu. Pertumbuhannya adalah karena sebagian besar untuk iklan 'word-of-foot' (mengutip sebuah iklan cetak Nike dari akhir 1970-an), daripada iklan televisi. Iklan televisi nasional pertama Nike berlangsung pada bulan Oktober 1982 selama siaran dari New York Marathon. Iklan diciptakan oleh biro iklan Wieden + Kennedy, yang telah terbentuk beberapa bulan sebelumnya pada April 1982.

Bersama-sama, Nike dan Wieden + Kennedy telah menciptakan banyak iklan cetak dan televisi yg tak terhapuskan dan terus menjadi agen utama Nike saat ini. Dan Wieden lah yang menciptakan slogan terkenal "Just Do It" untuk kampanye iklan Nike tahun 1988, yang dipilih oleh Advertising Age sebagai salah satu top 5 slogan iklan di abad 20, dan kampanye itu telah telah diabadikan dalam Smithsonian Institution.

The Swoosh

"Swoosh" adalah sebuah desain yang diciptakan pada tahun 1971 oleh Carolyn Davidson, seorang mahasiswa desain grafis di Portland State University. Dia bertemu Phil Knight ketika ia sedang mengajar kelas akuntansi dan ia mulai melakukan beberapa pekerjaan freelance untuk perusahaannya, Blue Ribbon Sports (BRS). Logo Nike "Swoosh" mewakili sayap di patung Dewi kemenangan Yunani yg terkenal, Nike, yang merupakan sumber inspirasi bagi banyak pejuang besar dan berani.

BRS membutuhkan brand baru untuk untuk bersiap-siap memperkenalkan lini baru dari alas kaki atletik mereka pada tahun 1972. Knight mendekati Davidson untuk ide-ide desain, dan dia setuju untuk memberikan kepada mereka. Pada Juni 1971, Davidson menyajikan sejumlah pilihan desain Knight dan eksekutif BRS lain, dan mereka akhirnya memilih merek global sekarang dikenal sebagai Swoosh. Davidson mengajukan tagihan sebesar $ 35 untuk pekerjaannya.

Sepatu lari pertama yg menyandang logo Swoosh diperkenalkan di US Track and Field Olympic Trials di Eugene, Oregon, pada Juni 1972. Sampai hari ini Nike masih terus menggunakan merek ini.


[1] Analisis pilihan konsumen terhadap produk sepatu kasual Nike atau Adidas (Studi Kasus di Universitas Atma Jaya), Perpustakaan Online Unika Atma Jaya, 2007.

Comments

  1. maksudnya ini gimana boss, tesis saya tentang strategik pemasaran rumah sakit. dimana saya dapet lenkapnya ya..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Daftar Kode Kliring ( Clearing Code ) Bank BCA Dan Kantor Cabangnya Di Seluruh Indonesia

Branch Clearing Code - This field should include your 4-digit branch clearing code.  Ketika melakukan transaksi transfer uang secara electronic atau Electronic bank transfers, selalu dibutuhkan data akun bank secara lengkap sesuai rekening bank saat dibuat.  Selain nama lengkap ( sesuai rekening ) dan nomor akun bank ( account number ), juga dibutuhkan kode kliring ( clearing code ) dari bank yang bersangkutan.  Yang dimaksud kode kliring ( Clearing Code ) adalah sederetan kode angka, yang terdiri dari 7 digit angka. 3 digit angka terdepan merupakan kode bank yang bersangkutan. Sedangkan 4 digit angka sisanya merupakan clearing code dari branch utama bank.  Bagi anda yang kebetulan memiliki rekening di bank BCA, Daftar Kode Kliring ( Clearing Code ) Bank BCA danKantor Cabangnya Di Seluruh Indonesia yang berikut ini mungkin bisa membantu anda saat melakukan tr...

Saudara Kami tercinta Falensius Nango

Dear All, bagi teman-teman yang ingin menyumbangkan dana solidaritas untuk Saudara Nango dapat dikirimkan ke Bank BCA atas nama petrus hepi witono 8850579441 atw BRI 0927 01 001066 50 6. Jika sudah dilakukan transfer, mohon konfirmasi ke saya beserta nama dan jumlah yang disumbangkan. saya pastikan dana tersebut sampai ke tangan pihak Keluarga Nango. Terima Kasih luar biasa kepada Keluarga Besar Gonzaga dan para rekan angkatan yang begitu memberi dukungan dan perhatian. Saudara Nango kini dirawat di Rumah Sakit Suyoto, Bintaro, Lantai 4, nomor 406.